27 Sept 2007

Indonesia (Bukan) Negara Maritim

Indonesia negara maritim, begitu kata banyak orang. Beberapa fakta di lapangan menunjukkan bahwa kita memang layak disebut negeri bahari. Ini beberapa diantaranya:
  • Kerajaan Sriwijaya dahulu kala adalah kerajaan terbesar di Asia Tenggara yang mahsyur karena ketangguhan armada lautnya.
  • 2/3 wilayah Indonesia berupa perairan.
  • Garis pantainya mencapai 18.000 km, terpanjang kedua setelah Kanada.
  • Keanekaragaman laut kita pun diyakini merupakan salah satu yang terlengkap di dunia.
Dengan track record dan potensi yang luar biasa, seharusnya Indonesia mampu menjadi pemimpin dalam dunia maritim. Namun alih-alih merintis kembali kejayaan masa lampau, kita justru dikangkangi negara lain yang seenaknya masuk ke kedaulatan RI untuk mengeruk kekayaan laut kita. Kita pun hanya bisa puas bernostalgia.

Hal ini terjadi karena kita tidak pernah benar-benar serius menggarap sektor kelautan. Pembangunan kita masih berorientasi ke kontinental alias daratan. Lihat saja berapa investasi yang dikucurkan per tahunnya untuk membangun gedung bertingkat dan industri manufaktur, dibandingkan investasi yang masuk ke sektor kelautan. Anggaran TNI pun mayoritas dialokasikan ke Angkatan Darat, bukan Angkatan Laut yang harusnya menjadi garda keamanan terluar.

Paradigma daratan ini berawal dari dunia pendidikan kita yang tidak memberi tempat kepada pengetahuan kemaritiman. Anak SD diajari lagu ""Nenek Moyangku Seorang Pelaut", itu saja. Kalaupun ada materi yang membahas kelautan Indonesia, porsinya sangat kecil dibanding materi yang mengacu ke daratan. Contoh sederhana, pas kita diajari menggambar, gambar apa yang mereka ajarkan?

Saya berani taruhan, mayoritas orang akan menggambar: Gunung dengan sawah dan matahari.

Kenapa bukan laut? kenapa bukan ikan? kanapa bukan terumbu karang?

Akhirnya, di sela-sela kuliah PPKn yang ga jelas, saya pun menggambar apa yang pernah ibu guru ajarkan kepada saya. Gunung dengan sawah dan matahari.


nb: trima kasih buat mega yang udah minjemin pinsil warnanya
trima kasih juga buat cew SR hitam manis misterius yang buat saya semangat kuliah PPKn ;-)

22 Sept 2007

Pelacur Murah dari XL



Udah pernah liat iklan terbarunya XL blom?
Pesan yang pingin disampaiin kira-kira nelpon pake XL sekarang bayarnya cuma 1 rupiah per detik, yang artinya murah banget. Nah tapi herannya kenapa dia harus pake cewek sexy buat neranginnya. Terkesan vulgar dan ga kreatif. Memancing orang untuk menengok--menengok cew sexynya tentu saja-- trus liat tulisan di dadanya "Rp 1/detik". Itupun kalau matanya sehat. Kalo udah minus bisa-bisa keliru baca jadi Rp. 10/detik, hehe

Saya sendiri nangkepnya, ada cew bohai yang menjual diri dengan harga Rp1/detik. Coba kita hitung, kalo sedetik 1 rupiah, sejam pelacur itu bisa ditebus dengan uang Rp.3600!
Lalu coba kita bandingin dengan harga WTS di Kota Semarang. Kata temen saya untuk nebus cew di Om Thomas (mucikari-red) kita harus keluar duit minimal Rp.50ribu. Dan bisa dipastikan, cew-cew asuhannya Om Thomas pasti kalah nendang sama si mbak di iklan XL tadi. Sementara dengan duit 50ribu tadi, kita bisa bayar 13 cew iklan XL itu. Hebat kan! ibarat kejatuhan durian runtuh kata peribahasa. Saya yakin ga da satu lokalisasi pun yang bisa
jual pake harga segitu. Andaikata XL adalah usaha prostitusi dan barang-barangnya sebagus dan semurah itu, waah bisnis prostitusi se-Indonesia bisa gulung tikar smua!

Iklan ini begitu stuck di pikiran saya, karena setiap kali saya lewat jalan pulang ada baligho sgede gaban iklan ini yang membuat saya terpancing buat nengok, dan menelan ludah. Sungguh mengganggu iman saya yang lagi puasa! ;-)

6 Sept 2007

Polisi Ternyata Bisa Hebat Juga Ya

Menurut saya, dan mungkin menurut banyak orang lainnya, polisi adalah aparat keamanan negara yang lebih banyak menyusahkan daripada mendatangkan manfaat. Ga bisa digeneralisir sih, tapi sering kita dengar “kiprah” polisi kelas teri yang cari duit dengan membebaskan pelanggar lalu lintas setelah diberi uang damai sampai polisi kelas kakap yang jadi beking judi dan illegal logging. Well, lagi sakit tampaknya pengayom masyarakat kita ini.

Namun ditengah buruknya citra polisi dimata masyarakat, ada juga prestasi yang bisa mereka hasilkan. Begini ceritanya, selama ini kalau kita hendak mengurus SIM, kita harus melewati prosedur berbelit di Samsat, yang saya rasa memang disengaja agar polisi dapat meraup keuntungan melalui calo yang berkeliaran. Kesel memang, tapi itulah fakta yang terjadi. Akhirnya daripada repot mengurus, pakai tes dan belum tentu lulus, masyarakat cenderung memilih menggunakan jasa calo, meskipun untuk itu biaya yang dikeluarkan menjadi lebih besar. Klop sudah. Keculasan polisi berpadu dengan kemalasan masyarakat menembus birokrasi rumit.

Hal ini tentu saja menjengkelkan saya yang hendak mengurus SIM yang hilang. Harga yang diminta calo sebesar 120ribu. Sialan, bukannya ga mampu bayar, tapi masa’ saya harus merelakan uang ke tangan calo?! Nggak, lah! Namun selang beberapa waktu ketika saya mengurus mobil yang ditahan (ceritanya saya ditabrak motor, trus mobil nginep di polres), saya baca kalau ngurus perpanjangan atau kehilangan SIM bisa di Polres, ga harus di Samsat. Oh ya? Hebat dong kalau gitu.

Saya lalu iseng tanya gimana caranya. Kata si bapak polisi baik yang jaga: tinggal ambil formulir, diisi, dibalikin, tes kesehatan, difoto, cap ibu jari sama tanda tangan, tunggu bentar, jadi. Masa iya sesimpel itu? Saya liat dulu orang-orang yang buat SIM, ternyata emang cepet. Saya pun mengikuti petunjuk si bapak: ambil formulir, diisi, dibalikin, tes kesehatan, difoto, cap ibu jari sama tanda tangan, tunggu bentar. Sepuluh menit kemudian SIM saya jadi! Waaaaaa hebaaaat!

Two tumbs up lah buat polisi. Udah cepet, ga pake calo, lebih murah lagi. Cepet karena birokrasinya sederhana dan belum banyak yang tau. Ga pake calo karena prosedurnya transparan. Murah karena ga pake calo. Go to hell para calo itu. Cari mata pencaharian lain sana. Buat polisi: pertahankan prestasinya. Buat gebrakan lain yang bisa memenangi hati masyarakat, supaya peran sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat (www.polri.go.id) yang diikrarkan benar-benar menjadi kenyataan.

Real Madrid 2 – 1 Atletico Madrid

Mulai edisi ini saya bakal menampilkan hasil pertandingan Real Madrid di semua kompetisi yang diikutinya. Ya, saya memang penggemar berat Real Madrid. Bahkan bagi saya, hanya ada dua klub di dunia, Real Madrid dan Klub lainnya. Saya cinta mati dan saya tidak keberatan melakukannya.

Pada pertandingan pertama La Liga, Madrid langsung menghadapi musuh besar Atletico Madrid. Derby ibukota ini menjadi ujian pertama pelatih baru Bernd Schuster. Partai ini juga menjadi penampilan pertama pemain-pemain baru Madrid di pertandingan resmi.

Madrid tampil penuh percaya diri. Hasil buruk di Piala Super Spanyol melawan Sevilla beberapa waktu yang lalu ga nampak sama sekali kali ini. Madrid berhasil menyuguhkan permainan ofensif, suatu hal yang gagal diberikan Fabio Capello musim lalu sehingga dirinya didepak meski berhasil mendatangkan gelar juara liga. Serangan-serangan yang dibangun penuh variasi, kayak Madrid pas ditangani Del Bosque. Atletico main bagus sebenarnya, tapi Madrid main jauh lebih bagus, hehe.

Sempat ketinggalan terlebih dahulu oleh gol cepat Kun Aguerro, Madrid bermain tenang mengontrol serangan. Akhirnya di babak kedua kapten tim Raul Gonzales berhasil menyamakan kedudukan melalui tandukannya. Lewat sebuah set piece matang, Wesley Sneijder mengubah skor menjadi 2-1. Skor ini bertahan hingga peluit akhir dibunyikan. Madrid menang, eh menjumpai takdirnya sebagai tim pemenang. Start yang bagus. Semoga berlanjut di partai-partai selanjutnya.

4 Sept 2007

Bienvenudo, La Liga

-mode menulis serius on-


Liga Spanyol bergulir kembali. Liga yang diklaim sebagai liga paling kompetitif di dunia ini bakal kembali menampilkan aksi-aksi memikat maestro sepakbola dunia. Bukan sembarangan menyebut La Liga sebagai liga terbaik. Musim lalu saja, juara liga masih belum diketahui hingga 10 menit terakhir pertandingan pamungkas. Tiga tim teratas Barcelona, Real Madrid dan Sevilla sama-sama berpeluang menjadi juara. Akhirnya kita tahu bahwa Real Madrid keluar sebagai pemenang. Drama yang menegangkan ini menjadi bukti sahih bahwa Liga Spanyol sangatlah ketat dimana setiap tim punya peluang untuk memenangi pertandingan, meski tim kecil sekalipun.

Sesuai tradisi, dua raksasa La Liga, Real Madrid dan Barcelona masih dijagokan sebagai kandidat kuat juara. Persaingan abadi yang telah berumur puluhan tahun selalu ditunggu para pecinta bola. Aktifitas keduanya di altas-bajas alias bursa transfer menjanjikan skuad yang lebih menggigit daripada musim lalu. Barcelona berhasil mendatangkan kapten sekaligus pangeran Arsenal Thierry Henry dan Eric Abidal, palang pintu tangguh Lyon. Sedangkan Madrid sukses memboyong trio Belanda Arjen Robben, Drenthe, Wesley Sneijder; Javier “El Canejo” Saviola dan Jerzy Dudek sebagai pelapis Iker Casillas. Bersiap-siaplah menyaksikan pertarungan dua tim eksplosif ini.

Persiapan tim-tim lain juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Atletico Madrid, Sevilla dan Valencia akan mengganggu usaha Madrid dan Barcelona meraih mahkota. Bukan tidak mungkin mereka mengambil kesempatan memimpin klasemen, atau bahkan menjuarai liga. Atletico Madrid mengambil langkah mencengangkan dengan melego ikon mereka Fernando Torres ke Liverpool dan mendatangkan Diego Forlan dan Jose Antonio Reyes sebagai gantinya. Perpaduannya dengan Sergio “Kun” Aguerro, bintang masa depan Argentina yang tampil mengkilap di Copa America lalu, bakal menjadi kekuatan dahsyat. Valencia dan Sevilla tetap menebar ancaman meski tidak terlalu aktif dalam jual-beli pemain. Berbekal tim yang stabil dan tangan dingin pelatih, dua tim ini siap meramaikan persaingan papan atas.

Well, tidak afdol rasanya kalau saya berpanjang-panjang bercerita. Toh liga juga udah jalan satu pertandingan. So, ladies and gentlemen, mari kita saksikan, liga terpanas di dunia, here it is, La Liga!